Sebuah usaha Masa Persiapan Pensiun, bisa berawal dari kebutuhan kesehatan yang mendesak. Terutama, bila kita melihat bahwa produsen dari obat yang kita cari untuk menyembuhkan orangtua kita, tidak ditemukan. Inilah yang memulai kisah kesuksesan Ning Harmanto, dalam memulai bisnis Jamu Mahkota Dewa miliknya.
Berawal dari sakit yang dirasakan oleh Ibundanya, Ning Harmanto kemudian mencari obat yang bisa membantu meringankan sakit yang diderita oleh ibunda tercintanya. Dari berbagai sumber, ia pun akhirnya menemukan bahwa obatnya adalah tanaman mahkota dewa. Ia pun mencoba meracik tanaman tersebut menjadi jamu yang enak, yang bisa diminum oleh ibundanya, setiap hari.
Dengan doa, usaha dan kerja keras yang dilakukan Ibu Ning dalam menjaga ibundanya, Tuhan memberikan kesembuhan. Ibunda Ning Harmanto kemudian berangsur pulih secara perlahan, dan hidup dalam masa yang cukup lama, hingga akhirnya meninggal pada usia yang cukup panjang, yaitu 80 tahun. Tentunya hal ini sangat menggembirakan bagi Ning Harmanto dan keluarganya.
Melihat hasil yang nyata dari usahanya menyembuhkan ibunda tercinta, Ning kemudian memberanikan diri untuk menjadikan jamu mahkota dewa sebagai ladang usahanya. Bahkan, saat melihat pesatnya perkembangan usaha yang dilakukan oleh Ning, suaminya akhirnya pensiun dini dari tempatnya bekerja, untuk membantu mengembangkan usaha sang istri tercintanya.
Dari pengalaman membuat jamu, Ning Harmanto kemudian mengajak rekan-rekan yang tak lain adalah tetangga yang tinggal di sekitar rumahnya di Rawa Badak, Jakarta Utara, mendirikan perkumpulan yang diberi nama Kelompok Wanita Tani Bunga Lili.
Kelompok ini melakukan berbagai kegiatan positif dari mulai menanam, meracik, hingga mengemas hasil racikan berbagai produk herbal yang bisa diterima masyarakat. Kelompok ini memiliki keinginan dan keyakinan, jamu dapat membantu dan menyembuhkan penyakit yang menurut medis tidak dapat diobati.
Lewat kelompok tani ini juga, Ning mengembangkan inovasinya dengan melakukan penelitian khasiat lain buah mahkotadewa. Tak berhenti di situ, berbagai kombinasi ramuan dengan tambahan produk herbal lainnya pun mulai dilakukan Ning. Berbekal ratusan buku literatur produk herbal, Ning semakin giat berinovasi.
“Mahkota dewa dikombinasikan dengan tanaman lain, seperti sambiloto, temu mangga, tapak liman, temulawak, mengkudu, bangle, sidaguri, umbi daun dewa dan banyak tanaman obat lainnya. Tergantung penyakitnya apa,” kata Ning.
Usaha jamu mahkota dewa dan tanaman herbal milik Ning lainnya ini kemudian berkembang hingga menghasilkan omzet mencapai 250 juta rupiah per bulannya, dari hasil kerja keras 60 orang karyawannya. Ia pun memberdayakan konsep reseller untuk menjual produknya secara luas.
Ia pun menggunakan teknologi tinggi dalam pengolahan produk dan pengemasan produknya, hingga akhirnya mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice). Dukungan sertifikat internasional ini pun mendongkrak penjualan dan memperluas kepercayaan masyarakat pada produk jamu Mahkota Dewa milik Ning Harmanto.
Bagaimana dengan anda, apakah berminat untuk juga melakukan usaha produk herbal? Sebelum menjualnya, sebaiknya kita membuktikan dulu khasiat dari obat tersebut. Ini akan meningkatkan motivasi kita dalam menjual, selain juga meningkatkan penjualan kita. Karena bagaimana pun, khasiat produk herbal, harus terbukti dulu, sebelum akhirnya bisa laku dijual.