Sebagai Konsultan Pensiun Terpercaya, kami menyarankan pada setiap calon pensiunan untuk mempersiapkan diri dan memulai usaha sebelum masa pensiun tiba, atau menjalani sendiri program Masa Persiapan Pensiunnya. Banyak contoh keberhasilan yang anda bisa tiru, salah satunya bila anda tertarik untuk berbisnis kuliner, yaitu Restoran olahan Ikan lokal, di lokasi strategis yang menjadi obyek Wisata.
Warga Desa Kedisan, Wayan Rena Wardana, yang sejak kecil tumbuh di tepi Danau Batur berniat untuk memanjakan wisatawan dengan menghadirkan Restoran Apung. Tak hanya menyajikan menu beragam ikan, restoran ini unggul karena suguhan panorama alamnya.
Nyoman pernah membuka usaha jualan kayu bakar, kos-kosan, salon, hingga peternakan. Tak satu pun yang tak berhasil. Tapi, ini tidak berjalan lama lantaran harus ikut suami. Wayan bekerja sebagai hakim, sehingga harus siap hidup berpindah-pindah mengikuti lokasi penugasan. Pada suatu ketika, istrinya, Nyoman, menyarankan agar mereka pulang kampung saja bukan menetap di perantauan.
Ide awal tidak langsung berwujud jadi restoran apung Kedisan, melainkan bermula dengan keramba ikan. Pada 2006 itu Wayan membuat sekitar 23 lubang keramba berukurang masing-masing 4×4 meter. Keramba ini berisi ribuan ekor ikan nila air tawar. Saking berlimpah ruah, Wayan sampai menjadi pemasok tetap spesialis ikan air tawar berbagai resotaran di Bali. Seiring waktu mereka lantas memutuskan menambah bisnis dengan buka kolam pemancingan, hingga datang permintaan dari beberapa pihak untuk ia membuka Restoran sendiri.
Modal merintis bisnis restoran apung Kedisan bukan nilai yang murah. Wayan mengaku tidak hanya mendapatkannya deri merogoh kocek sendiri, melainkan pula kredit perbankan. Modal sendiri kala itu berkisar Rp300 juta sedangkan pinjaman bank lebih dari Rp100 juta. Ia pun menutup usaha karamba yang dimilikinya agar tidak merusak pemandangan restorannya. Lalu, mengandalkan pasokan dari para nelayan lokal di Danau Batur.
Wayan yang memulai usaha restoran setelah pensiun sebagai hakim di Jakarta pada 2006 menjaga ketat kualitas makanan. Setiap hari, ia dan istrinya berkutat di dapur. Wayan terbiasa mengiris-iris aneka bumbu seperti bawang dan cabe. Sebisa mungkin, bumbu-bumbu tersebut dipetik dari pertanaman sekitar Batur. Rasa yang khas, menurut Wayan, antara lain tercipta dari bumbu-bumbu lokal kualitas terbaik.