Didesak kebutuhan, bisa membuat seorang calon pensiunan memiliki banyak ide kreatif. Namun, usaha coba-coba mungkin akan terlambat jika baru dilakukan setelah pensiun tiba. Untuk itu, sebagai Konsultan Pensiun Terpercaya, kami menyarankan agar siapapun yang ingin pensiun, untuk menjalani Masa Persiapan Pensiun secara mandiri terlebih dahulu, pada beberapa tahun sebelum Masa Pensiun tiba, agar Persiapan Pensiun menjadi lebih baik dan setiap pensiunan terhindar dari kecemasan. Berikut salah satu kisah dari Demak yang bisa anda pelajari.
Didorong oleh kebutuhan untuk menyekolahkan keempat anaknya. Pensiunan guru sekolah dasar dari Demak, Karmono, kini berhasil membudidayakan sejumlah buah yakni jambu merah delima, jambu citra, jambu hijau dan belimbing Demak. Waktu itu, ia hanya membeli empat bibit jambu air dari Desa Krapyak, Kabupaten Demak. Karmono pun mencoba untuk menanamnya pada tahun 1986. “Jambu hanya ditanam di depan rumah saja (di Desa Krapyak pada waktu itu),” ujar Karmono
“Alhamdullilah, selang beberapa tahun memang jambu itu adalah favorit. Hasilnya bagus, sehingga kurang lebih tahun-tahun berikut itu jadi hasil yang maksimal,” tambah dia.
Ia pun mengatakan, waktu tumbuh bibit jambu itu menjadi pohon dan menghasilkan buah ada sekitar 2,5 tahun. Selama satu tahun, terang dia, panen bisa dilakukan 2-3 kali. Satu pohon besar bisa menghasilkan jambu sebanyak tiga keranjang yang berukuran minimal 60 kilogram. Sementara, pohon yang kecil hanya menghasilkan satu keranjang. Harga per kilogram bisa mencapai Rp 10.000 jika musim panen sedang bagus.
Saat ini, ia pun sedang mempersiapkan sebanyak 800 cangkok jambu tersebut bagi siapa saja yang mau membelinya. Selain itu, ia sebenarnya sempat merintis berdirinya koperasi yang juga bernama Merah Delima. Namun, koperasinya tidak berjalan lancar karena masalah kepengurusan. Koperasi yang sempat beranggotakan 17 orang petani jambu inipun ditutup. “Akhirnya modal kami kembalikan semua,” ujar dia.
Permintaan buah dan cangkok jambu merah delima ini terus mengalir hingga kini. Pemasaran jambu ini pun sampai ke swalayan-swalayan di Jakarta, Surabaya, Bandung, Purwakerto. Namun, ia enggan menyebutkan berapa omzet yang ia dapat dari usaha budidaya ini dengan alasan belum menghitung secara rinci. Tetapi jika mengalikan jumlah pohon dengan rata-rata hasil panen yakni, misalkan saja, 40 pohon x 1 keranjang x 60 kilogram x Rp 10.000 per kilogram maka Karmono bisa mendapatkan Rp 24 juta. Itu perkiraan pendapatan dengan asumsi panen dari pohon kecil yang disebutnya hanya menghasilkan satu keranjang. Jika pohon besar dengan hasil 3 keranjang maka ia bisa mendapatkan tiga kali lipat dari jumlah tersebut. Pendapatan ini belum termasuk budidaya buah lainnya, bibit, dan cangkok.