Selamat Pagi!
Selamat bertemu kembali pada bahasan mengenai “Rahasia ESQ”
Berikutnya, mari kita ikuti penjelasan berikutnya mengenai Belenggu Sudut Pandang sebagai salah satu mental blok yang menunda perkembangan kecerdasan emosi dan spiritual kita. Mari kita baca bersama penjelasan mengenai “mental blok secara sains” di bawah ini :
Mental Blok secara Sains : Belenggu Sudut Pandang
Mengapa dalam ilmu ESQ, Sudut Pandang merupakan salah satu belenggu yang menjadi penghalang internal bagi perkembangan diri kita. Dan ternyata secara saintifik, Belenggu sudut pandang ini bisa menjadi suatu hal yang fatal dan membahayakan, bahkan bisa menyebabkan berbagai perilaku yang bersifat anti sosial dan bahkan menyebabkan pelanggaran hukum. Tentu hal ini sangat berbahaya bukan?
Seringkali kita hanya menggunakan satu sudut pandang. Yaitu sudut pandang yang kita miliki saja. Dan seringkali kita tidak menggunakan sudut pandang sosial : memandang dunia dari sudut pandang orang lain. Secara psikologis, ternyata ini adalah hal yang cukup riskan terjadi. Selain menyebabkan egosentrisme dan memunculkan sifat egois, belenggu sudut pandang juga menyebabkan keterbatasan dalam kemampuan sosial kita. Padahal, salah satu tujuan pengembangan ilmu ESQ adalah untuk membangun Ketangguhan Sosial. Mari kita simak pemaparan di bawah ini :
Professor dalam bidang Psikologi Perkembangan dari Ohio State University, John C. Gibss (2014) dalam bukunya “Moral Development and Reality” yang diterbitkan oleh Oxford University Press, menyebutkan bahwa, keterbatasan dalam mengambil sudut pandang sosial, seringkali menyebabkan munculnya perilaku anti sosial. Para pelaku tindakan anti sosial ini, gagal dalam mengambil sudut pandang dari para korbannya.
Gibbs (2014) menjelaskan bahwa para remaja melakukan tindakan anti sosial, karena terbatasnya *sudut pandang* mereka. Keterbatasan sudut pandang tersebut, menyebabkan 3 (tiga) hal yang krusial, yaitu :
-
Perkembangan moral yang lambat
-
Distorsi kognitif berupa berpikir hanya untuk kepentingan dirinya sendiri
-
Defisiensi dalam keterampilan sosial
Pada orang dewasa, perkembangan moral seseorang seharusnya sudah berkembang, walaupun pada sebagian orang bisa jadi terhambat atau terganggu. Sementara, distorsi kognitif yang terjadi di masa dewasa biasanya mewujud dalam sifat dan sikap egois dan egosentrisme.
Pada orang dewasa, defisiensi dalam hal keterampilan sosial menyebabkan orang tersebut tidak berkembang secara sosial, mengalami hambatan sosial, atau terwujud dalam hal perilaku sosial yang bersifat negatif.
Nah, sekarang menjadi jelas bukan mengapa dalam ilmu ESQ, Sudut Pandang merupakan salah satu belenggu mental yang bisa menghambat perkembangan diri kita secara pribadi dan secara sosial?
Ingin tahu lebih lanjut mengenai ilmu ESQ? Yuk kontak pengirim pesan ini untuk mengikuti kelas Training bersama DR HC Ary Ginanjar Agustian, di tanggal terdekat. Kembangkan dirimu dan bebaskan diri dari berbagai belenggu mental yang ada!
Salam 165!