Selamat Pagi Sahabat ESQ
Tertarik untuk tahu lebih lanjut tentang Rahasia ilmu ESQ? Yuk kita lanjutkan kembali Bahasan tentang Mental Blok secara Sains (7). Kita akan bahas Mental Blok yang ke-6, yaitu Belenggu Pembanding.
Mengapa dalam ilmu ESQ, Pembanding termasuk ke dalam Belenggu Mental?
Ternyata, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Professor Judith B White yang mendapatkan gelar PhD dari Harvard dalam bidang Psikologi sosial, membuktikan bahwa Pembanding Sosial banyak dikaitkan dengan serangkaian emosi dan perilaku yang merusak, termasuk diantaranya, yang diarahkan pada diri sendiri, seperti ; rasa bersalah, dan yang diarahkan ke orang lain seperti ; berbohong, dan yang diarahkan pada anggota kelompok lain, dan dalam bentuk penilaian yang bias terhadap kelompok sendiri.
Emosi dan perilaku merusak seperti apa saja yang bisa timbul dari kebiasaan untuk melakukan pembandingan sosial ini? Bila kita suka memakai pembanding, secara psikologis, apa saja yang kita lakukan? Ternyata, White dkk (2006) menyatakan bahwa ; kebiasaan untuk melakukan pembandingan sosial, membuat kita merasa iri, merasa bersalah, merasa benar, merasa menyesal, bisa berbohong untuk melindungi diri sendiri, dan bisa berbohong untuk melindungi perasaan orang lain. Selain itu, pembanding sosial juga menyebabkan kita suka menyalahkan orang lain, menunda pekerjaan, mengganggu rasa percaya diri, dan memiliki rasa haus yang tidak terpuaskan.
Ternyata, itulah sebabnya mengapa dalam ilmu ESQ, Pembanding bisa menjadi belenggu bagi berkembangnya kepribadian yang unggul dan baik dalam diri kita, dan mengganggu ketangguhan pribadi dan ketangguhan sosial kita.
Sebenarnya, Hal apa yang menyebabkan sejumlah orang melakukan pembandingan sosial secara spontan, sementara orang lain tidak? Kernis (2000) menyampaikan bahwa mereka yang selalu mencari pembanding sosial memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, atau rasa percaya diri yang tidak stabil. Sementara, Maslow et al (1945) menilai bahwa mereka yang mudah melakukan pembandingan sosial memiliki rasa tidak aman terhadap dirinya sendiri atau adanya perasaan insecure.