Kiat Sukses Tokoh Terkaya di Dunia (12) : Pendiri WhatsApp

By February 1, 2017August 20th, 2020Kisah Inspiratif
konsultan pelatihan pensiun, konsultan pensiun, konsultan masa persiapan pensiun, masa persiapan pensiun, pelatihan pensiun, pelatihan persiapan pensiun, training pensiun, training persiapan pensiun, training masa persiapan pensiun, kunjungan usaha, solusi pensiun, pra pensiun, persiapan pensiun, pensiun kaya, pensiun dini, tips orang sukses

Mengapa sejumlah orang bisa mencapai sukses yang gemilang? Tentunya, semua itu tidak diraih dengan mudah. Salah satu kisahnya bisa kita dapatkan dari kisah pendiri WhatsApp yang baru merasakan manisnya kesuksesan sejak WhatsApp dibeli oleh Facebook. Semua hal getir yang dialaminya sejak kecil pun berubah menjadi kebahagiaan sekarang. Apa kiat suksesannya? Ternyata adalah :

Bermental Baja, Pantang Menyerah, dan Bekerja Keras

 

WhatsApp saat ini dikenal sebagai salah satu aplikasi instant messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Pendiri WhatsApp yaitu Jan Koum bersama dengan Brian Acton. Namun tahukah anda dibalik kesuksesan WhatsApp terselip sebuah kisah inspiratif yang penuh perjuangan dari salah satu pendirinya yaitu Jan Koum.
Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga. Daerah tempat tinggal Jan Koum sangat memprihatinkan sebab segala fasilitas sangat terbatas seperti listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka harus mengantri di tempat mandi umum. keluarga Jan Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990.  Saking miskinnya kehidupan Jan Koum ketika itu, ia makan dengan mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk para tunawisma atau gelandangan.

 

Saat Jan Koum pindah ke Amerika Serikat, ia sudah mahir dalam berbahasa inggris sehingga ia kemudian mudah untuk masuk sekolah di Amerika. Di sekolahnya ia merupakan murid yang cerdas dan amat menyukai pemrograman komputer yang ia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas.  Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya, Jan Koum kemudian bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.  SEtelah ibunya meninggal, Jan Koum kemudian tinggal bersama neneknya. Bersama dengan Brian Acton, Jan Koum menyaksikan jatuh bangun Yahoo, Ia bekerja disana sebagai programmer dan menangani proyek periklanan di Yahoo.

 
Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, saat itu Iphone sedang mengalami ketenaran  ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp.

 

 

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya tersebut meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih dalam versi awal.  Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus mengembangkan aplikasinya.

 

 

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo. Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp kemudian terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry.

 

 

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.
Google dan Facebook kemudian berebut untuk mengakusisi WhatsApp yang sangat itu berkembang dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013, Jan Koum bersama Brian Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar. Menjadikan keduanya sebagai orang kaya baru berkat perjuangan mereka mengembangkan aplikasi WhatsApp. Jan Koum sendiri setelah aplikasinya berhasil dibeli oleh Facebook, kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah, dan di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar 109 Trilyun rupiah menurut majalah Forbes.

 

 

Lihat bukan, bahwa meraih kesuksesan tidak semudah membalik telapak tangan? Banyak sekali yang harus dilakukan untuk membuat kesuksesan yang tak terbatas menjadi memungkinkan. Tapi kesuksesan yang terjadi pada Jan Koum, mungkin juga bisa anda raih. Asalkan anda bermental baja, tidak pernah menyerah, dan selalu bekerja keras untuk mencapai apa yang anda inginkan.

 

Untuk Membantu anda meraih kesuksesan di Masa Persiapan Pensiun,

hubungi kami melalui email di  : [email protected],

atau telepon di 021 2940 6969 ext 174

atau melalui wa ke 0856 9311 9026 (gina)

 

Leave a Reply

Konsultasikan rencana pensiunmu, gratis.

Open chat
1
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?