Prinsip-prinsip ESQ bisa membantu seseorang meraih kesuksesan. Mari kita simak kisah keberhasilan sejumlah tokoh dunia berkat kekuatan spiritualisme dan religiusitas yang dimilikinya
Muhammad Ali
Muhamad Ali adalah seorang petinju legendaris dari Amerika. Ia terkenal karena prestasinya yang tidak pernah terkalahkan. Setiap kali sebelum suatu pertandingan dimulai, ia biasa mengucapkan tekadnya untuk menang. Ia memiliki tekad spiritual bahwa ia percaya ia bisa menang.
Muhammad Ali lahir dengan nama Cassius Clay. Ia lahir di Louisiana, Kentucky. Ia mulai belajar bertinju pada umur 12 tahun. Tak butuh waktu lama, ia mendapatkan promotor untuk bertanding, dan memenangkan pertandingan demi pertandingan yang ia datangi.
Di usianya yang masih muda, ia sudah terkenal karena kemahirannya dalam bertinju. Di puncak popularitasnya, ia kemudian dekat dengan kelompok Islam. Tidak lama, ia kemudian menjadi seorang muslim. Ia merasa nyaman sebagai seorang muslim. Ia menyukai aturan-aturan Islam dimana ia dilarang untuk minuman keras dan obat terlarang. Ia juga patuh pada aturan makanan dalam Islam.
Ia masuk Islam pada tahun 1964, setelah memenangkan pertandingan melawan Sony Liston dalam tujuh ronde. Sepanjang karirnya, Ali meraih 3 gelar juara dunia kelas berat, dan menjadi petinju terhebat sepanjang sejarah.
Apa yang ia suarakan saat menjadi juara dunia, menjadi perhatian dunia. Ia mengatakan walaupun ia telah memenangkan medali emas olimpiade untuk cabang tinju, ia tetap menerima perlakuan yang merendahkan sebagai seorang kulit hitam. Semboyannya I’m The Greatest bukanlah suatu bentuk kesombongan, tapi suatu bentuk perjuangan. Ia berusaha menunjukkan bahwa walaupun ia kulit hitam, ia kuat dan tangguh, mengalahkan kulit berwarna lainnya.
Walau awalnya ia menyembunyikan keislamannya karena takut kehilangan promotor, lama kelamaan ia menjadi berani. Persamaan hak yang ada dalam Islam, persamaan derajat antar sesama umat manusia dan persamaan ras, ia suarakan dengan kuat. Ia menjadi salah satu pejuang hak Azasi manusia yang paling terkenal.
Apa yang diperjuangkan oleh Muhammad Ali bukan hanya pertandingan tinju. Ia menjadi kaya karena kemahirannya bertinju, namun Ia juga seorang pejuang Hak Azasi Manusia yang mendapat dukungan secara luas. Muhammad Ali memiliki banyak teman, dan ia bersahabat dengan semua kalangan. Kematiannya menjadi saat penuh duka bagi banyak orang di dunia. Sejumlah Presiden dari negara Muslim datang dan mengunjungi pusaranya.
Mari kita jalani hidup kita, agar bermakna dan penuh dengan kebaikan. Kita harus menjalani hidup dengan visi dan misi, dengan semangat juang seperti seorang atlit yang tangguh, yang bangkit saat menerima pukulan, dan kembali tegak walau dijatuhkan. Muhammad Ali bisa menjadi inspirasi kita. Terutama di masa pensiun, saat banyak terjadi hal-hal yang mungkin tidak menyenangkan.
